KUMPULAN FOTO KEBAKARAN RIAU 2014 Gambar Bencana Alam Asap Berbahaya Sumatera


KUMPULAN FOTO KEBAKARAN RIAU 2014 Gambar Bencana Alam Asap Berbahaya Sumatera - Presiden SBY pagi ini akan kembali meninjau salah satu titik api di Riau. Presiden SBY ingin mendengar langsung penyebab kebakaran hutan di Riau dari warga.

Foto Kebakaran Riau 2014 Terbaru Kabut Asap Berbahaya

Minggu (16/3/2014), Presiden SBY memimpin rapat kordinasi penanganan bencana kabut asap di halaman rumah dinas Gubernur Riau Annas Maamun Jl Diponegoro, Riau. Presiden SBY diampingi oleh Mensesneg Sudi Silalahi, Menko Kesra Agung Laksono, Menhut Zulkifli Hasan, Mendagri Gamawan Fauzi, Kapolri Jenderal Sutarman, Kepala BNPB Syamsul Maarif dan Kepala BIN Marciano Norman.

SBY berharap beberapa hari kedepan asap sudah benar-benar hilang. Pemerintah terus mencarikan solusi agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi.

Surat Terbuka mengenai Bencana Asap di Riau
Gambar Surat Terbuka mengenai Bencana Asap di Riau 2014

Kepada pemimpin-pemimpin dinegeri ini. Kami tahu kesibukan bapak ibu semua mengurus negeri ini. Sibuk dengan tanggung jawab terhadap rakyat, bangsa, keluarga, bahkan tanggung jawab kepada partai yang membawa bapak ibu menjadi pengurus dinegeri ini.

Surat ini saya tujukan kepada semua pemimpin dinegeri ini, mengenai Bencana yang menerpa Enam Juta lebih masyarakat di sumatera khususnya Masyarakat riau.

Riau adalah negeri yang kaya, provinsi yang menyumbangkan APBN terbesar nomor dua, disinilah Bahasa Indonesia berasal, bahasa yang mempersatukan ratusan bahasa, suku, budaya yang ada dinusantara. Profinsi yang tidak sedikit memberikan kekayaan alamnya untuk semua masyarakat Indonesia.

Namun, sudah begitu lama kami tertimpa musibah. Enam juta orang lebih masyarakat diprovinsi riau bisa mati perlahan lahan karena penyakit ISPA. Sudah begitu lama kami tidak menghirup udara yang bersih, sudah begitu lama kami merasakan udara panas, kami juga sudah merindukan indahnya Cahaya Matahari, bulan dan bintang.

Titik-titik api itu, asap atau jerebu itu, bukanlah mahkota kebanggaan profinsi kami. Tetapi menjadi malapetaka untuk kami dan masyarakat diberbagai profinsi.

Kepada bapak ibu yang mengurus negeri ini, kebakaran hutan yang melanda diprofinsi kami, kami sadar betul kebakaran hutan ini bukan urusan presiden, karena kita tahu kita memiliki menteri kehutanan pertanian perkebunan, tapi kami juga sadar ini bukan urusan menteri-menteri itu, karena kami tahu negeri ini memiliki otonomi daerah, tapi kami juga sadar ini bukan salah Gubernur Riau, karena profinsi kami memiliki dinas kehutanan, dinas pertanian, dan juga polisi yang menjadi penegak hukum, tapi kami juga sadar ini BUKAN URUSAN MEREKA SEMUA.

Sekarang kami bingung mau mengungsi kemana, Sumatera barat, sumatera utara, jambi, bahkan negara tetangga Singapur, Malaysia juga berasap. Penderitaan kami tidak sampai disini saja, listrik juga sering mati, lapangan terbang ditutup, daratan tertutup asap, udara sangat tercemar, profinsi kami menjadi profinsi tidak layak huni. Lalu bagaimana nasib jutaan orang masyarakat riau?

Bapak ibu yang mengurus negeri ini, yang berada dipemerintahan, yang sibuk bekerja untuk seluruh masyarakat indonesia, yang bekerja untuk kemajuan negeri ini. Kami merasakan, bapak ibu semua pasti ingin melihat secara langsung dan mendengarkan keluh kesah kami.

Tapi kami sarankan, jangan datang keprofinsi kami. SANGAT BERBAHAYA. Lapangan terbang ditutup. Jika datang melalui jalur daratpun sangat berbahaya. Asap tebal menutupi pandangan. Jangan dipaksakan datang, kerana sangat berbahaya untuk kesihatan bapak ibu. Lagipun nanti tidak ada yang menyambut kedatangan bapak ibu, kerana anak-anak sekolah diliburkan, kamera tidak dapat mengambil gambar bapak ibu dengan jelas, dan pemandangan tidak bagus untuk objek mengambil gambar.

Biarlah bencana ini terjadi, tidak perlu mencari siapa yang salah. Biarlah bencana ini terjadi, agar Riau bisa memperluas perkebenunan sawit dan industri. Biarlah kami seperti ini, bayi anak terlahir dapat menjadi idiot. Biarlah kami seperti ini, MATI PERLAHAN, BIARLAH KAMI SEPERTI INI, HIDUP DI TEMPAT YANG TIDAK LAYAK HUNI.

Terimakasih kepada semua masyarakat dan pemimpin-pemimpin dinegeri ini yang memanjatkan doa kepada kami. Maafkan kami atas kiriman asap yang menganggu semua aktivitas. Semoga bencana ini cepat berlalu, dan kami dapat memperbaiki kerusakan yang ada. Amin.

MELAWAN API - SAVE RIAU - PRAY FOR RIAU

sumber: http://regional.kompasiana.com/2014/03/14/surat-terbuka-mengenai-bencana-asap-di-riau-638640.html

Gambar Hutan Riau Terbakar Tahun 2014 Bencana Alam Terbaru

Foto Pesawat hujan Buatan Kebakaran Riau 2014

Gambar Titik Api Kebakaran Riau Sumatera 2014 Bahaya Asap Bencana Nasional

Foto Bencana Alam Kebakaran Riau Tahun 2014


Tinggalkan Komentar: